Selamat Datang di Website resmi Forum Kerukunan Umat Beragama Provinsi Jawa Timur

KUNJUNGAN FKUB PROVINSI JAWA TIMUR KE PROVINSI BALI

 

Jum’at, 21 November 2025, pengurus Forum Kerukunan Antar Umat Beragama (FKUB) Provinsi Jawa Timur berangkan untuk melakukan kunjungan ke Provinsi Bali. Rombongan diikuti oleh 15 orang pengurus, dipimpin langsung oleh Ketua FKUB Provinsi Jawa Timur, Drs. H. A. Hamid Syarif, MH.

Rombongan berangkat dari Surabaya pagi-pagi menumpang pesawat Batik Air. Sesampai di Bali bersama-sama menuju kantor FKUB Provinsi Bali di Jl. Teratai 25 Denpasar. Setelah singgah sebentar di kantor sekretariat FKUB Provinsi Bali, rombongan menuju Ubud untuk melihat-lihat pemandangan di Terasing Ubud.



Sebentar saja di Ubud, selanjutnya menuju Kintamani. Sampai di Kintamani sudah jam makan siang, rombongan kemudian menikmati makan siang di sebuah rumah makan di Kintamani sambil menikmati keindangan alamnya. Sesudah itu rombongan menuju desa adat Pengipuran. Kurang lebih satu jam di Penglipuran, rombongan melanjutkan perjalanan menuju Klungkung, singgah sebentar di Masjid Bangli untuk melaksanakan ibadah shalat bagi anggota rombongan yang musim.

Sekitar pukul 17.00 WITA rombongan sampai di Puri Den Bencingah, Klungkung. Rombongan pengurus FKUB Provinsi Jawa Timur diterima oleh pengurus FKUB Provinsi Bali di Puri Den Bencingah ini, yang beralamatkan di jalan Raya Besakih No. 16, Akah, Semarapura, Klungkung. Hadir menerima kunjungan pengurus FKUB Provinsi Jawa Timur antara lain ketua FKUB Bali yang juga Ketua Umum Asosiasi FKUB seluruh Indonesia,  Ida Pengelinsir Agung Putra Sukahet. Kemudian ketua harian FKUB Bali Dr. Drs. I Gusti Made Ngurah, M.Si, Sekretaris FKUB Bali Drs.Gede Nurjaya M.Si, dan beberapa pengurus yang lain yang mewakili tokoh-tokoh dari agama-agama yang ada selain Hindu. Tampak hadir Drs. Roihan mantan Sekretaris Umum MUI Propinsi Bali yang saat ini menjadi salah seorang penasehat FKUB Bali. Turut menyambut pula Kepala Kantor Wilayah kementeria Agama Bali, Dr. Komang Sri Marheni, S.Ag., M.Si.

Sambutan hangat penuh keakraban diberikan oleh pengurus FKUB Provinsi Bali. Sambil berbincang-ringan, rombongan Pengurus FKUB Jawa Timur yang baru saja datang menikmati hidangan suguhan berupa buah-buahan serta makanan tradisional, yang orang Jawa menyebutnya iwel-iwel dan pluntir, suatu jenis makanan yang terbuat dari singkong yang diparut, diberi kelapa, garam, dan gula merah, dibungkus daun pisang dan dikukus. Nikmat terasa makanan yang disuguhkan. Lebih-lebih karena minuman pendampingnya adalah kopi dan teh yang dicampur dengan jahe.

Acara selanjutnya dibuat agak resmi, dibuka oleh pembawa acaranya, Sekretaris FKUB Bali Drs.Gede Nurjaya M.Si, diikuti dengan sambutan oleh Ketua FKUB Provinsi Bali, Ida Pengelinsir Agung Putra Sukahet. Secara berapi-api Ida Pengelinsir, Ketua FKUB Bali memberikan sambutan. Dia katakan sangat senang menerima kunjungan FKUB provinsi Jawa Timur. Ida Pengelinsir yang menyebut panggilan untuk dirinya “Ratu”, menyampaikan, “tantangan kerukunan yang sesungguhnya bukanlah perbedaan agama-agama dan suku-suku, tapi masalah politik dan kepentingan”. Persoalan kepentingan pragmatis politik tak jarang menjadikan isu-isu perbedaan sebagai tameng. Maka kata dia, “masyarakat yang dipimpin oleh seorang raja yang adil dan jujur bisa jadi lebih tenang, sehingga lebih efetif untuk membangun”.

Menurutnya, persoalannya lebih komplek lagi dengan adanya perkembangan media. Orang demi membuat konten bisa menelantarkan aspek kemanusiaan. Contoh sederhana katanya,  ketika ada orang kecelakaan di jalan bukannya segera ditolong, tetapi malah divideokan untuk diviralkan. Adanya perselisihan bukannya dipecahkan tetapi menjadi bahan untuk diviralkan karena bisa mendatangkan uang. Lebih-lebih lagi menurut dia, fenomena artificial intellegenci (AI) yang seakan bisa membuat apa saja. Sesuatu yang tidak nyata bisa dibuat sekan-akan nyata yang bisa membingungkan.

Selanjutnya pembawa acara memberi kesempatan kepada ketua FKUB Provinsi Jawa Timur memberikan sambutan. Secara singkat ketua FKUB Provinsi Jawa Timur, H. A. Hamid Syarif menyampaikan, aturan yang menaungi FKUB masih lemah selama belum ditingkatkan statusnya menjadi peraturan yang lebih tinggi. Hubungan asosiasi pengurus FKUB yang ada hanyah bersifat informal. Hubungan antara FKUB provinsi dan kabupaten juga hanya koordinatif, tidak ada hubungan yang hierarkis, dan tidak ada FKUB yang ada di pusat. Soal aturan kebijakan dana operasional FKUB yang diserahkan pada pemerintah daerah juga masih lemah.

Ketua FKUB Provinsi Jawa Timur di kesempatan ini juga menanyakan pengalaman dari FKUB Provinsi Bali soal dana operasional yang diberikan oleh pemda Bali. Menanggapi hal ini, ketua harian FKUB Bali, I Gusti Made Ngurah menyampaikan bahwa bantuan anggaran operasional FKUB Bali sangat kecil. Selama ini untuk menutupi operasional ada bantuan sedikit dari kanwil Kementerian Agama. Selain itu yang banyak membantu adalah swadana yang dikeluarkan oleh ketua FKUB, Ida Pengelinsir sendiri.

Sesudah acara dialog, rombongan pengurus FKUB Provinsi Jawa Timur menikmati makan malam bersama yang disediakan oleh tuan rumah. Pengurus FKUB Provinsi Bali yang hadir ikut membersamai. Setelah itu rombongan berpamitan untuk meneruskan perjalanan ke hotel. Rombongan pengurus FKUB Provinsi Jawa Timur menginap di hotel Jayakarta yang berlokasi di Jl. Werkudara, Legian, Kuta, kabupaten Badung.

Esok harinya pagi-pagi Sabtu, 22 November 2025 berangkat menuju tempat wisata, mulai dari mengunjungi Joger Luwus, sebuah tempat penjualan souvenir khas Bali, selanjutnya menikmati wisata di danau Bedugul, sekali gus makan siang di kawasan ini. Bagi yang muslim sekaligus juga shalat Dhuhur dijamak dengan Asar.  Sesudah itu menuju ke kawasan wisata Tanah Lot, melihat-lihat sekitar pura Tanah Lot, sampai sore lalu kembali menuju hotel.

Esok harinya lagi Minggu,  23 November 2025, pagi-pagi check out dari hotel lalu naik bus menuju Puja Mandala. Di tempat ini terdapat rumah ibadah lima agama yang berjajar tempatnya. Secara berturut-turut mulai paling ujung, masjid Agung Ibnu Batutah, gereja Katholik Maria Bunda Segala Bangsa, wihara Buddha Guna, gereja Protestan Jemaat Bukit Do’a, dan pura Jagatnatha.

Sesudah dari Puja Mandala selanjutnya mengunjungi pusat oleh-oleh Krisna. Setelah istirahat sejenak di Krisna sambil menikmati minum kopi, selanjutnya menuju rumah makan Ayam Betutu. Rombongan Pengurus FKUB Provinsi Jawa Timur menikmati makan siang di tempat ini, berikutnya meneruskan perjalanan menuju bandara I Gustu Ngurah Rai untuk persiapan kembali ke Surabaya. 

Penulis : Ainul Yaqin

Do you have any doubts? chat with us on WhatsApp
Hello, How can I help you? ...
Click me to start the chat...